Protected by Copyscape Plagiarism Checker

7/25/11

5 Tips menggabungkan sound effect plug ins pada saat mixing

Sound effect plug ins equalizer, reverb, compressor, delay, chorus, de-esser dan exciter merupakan jenis-jenis plug ins sound effect standar yang biasa ditemukan dan digunakan pada saat mixing. Hampir semua plug ins sound effect tersebut telah menyediakan banyak preset yang mudah diprogram serta dilengkapi dengan segudang kapabilitas.
Namun pada umumnya, setelah anda mengeksplorasi preset-preset yang disediakan oleh sound effect- sound effect plug ins tersebut, dan mengeluarkan banyak kata “wah” atau “wow” :), anda tetap menemukan diri anda pada kondisi dimana preset-preset yang “keren” tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan lagu atau track yang sedang anda mixing.

Memang bagaimanapun, dituntut sebuah improvisasi dari seorang sound engineer agar dapat menghasilkan output mixing yang dikehendaki, salah satunya adalah dengan cara menggabungkan sebuah sound effect plug ins dengan sound effect plug ins lainnya.
Beberapa contoh improvisasi penggabungan sound effect yang biasa saya lakukan pada saat mixing yang mungkin dapat anda jadikan tips adalah sebagai berikut:


Tips 1 : Menempatkan equalizer setelah reverb

Pada saat melakukan mixing track vocal dan memberikan reverb kedalamnya, terkadang anda tidak dapat menemukan preset dari reverb yang sesuai dengan keinginan anda ataupun kebutuhan lagu. Bisa saja preset dari plug ins reverb anda terdengar terlalu “dalam” atau terlalu “becek”. Pada kondisi demikian, anda dapat mencoba menggunakan trick mixing yang biasa saya lakukan untuk mencari timbre dari plug ins reverb tersebut, yaitu dengan menempatkan equalizer setelahnya.

Langkah-langkah dari trick ini adalah sebagai berikut :

  • Langkah pertama : Kirimkan suara dari track vocal melalui salah aux send di mixer kedalam sound effect plug ins reverb. kemudian tempatkan equalizer.

  • Langkah kedua : Konfigurasikan reverb 100% wet, lalu modifikasi timbre dari reverb tersebut menggunakan plug ins equalizer.

  • Langkah ketiga : Naik / turunkan level aux return untuk menyesuaikan balance antara wet/dry reverb dengan suara dari track aslinya (dry signal)



Tips 2 : Menempatkan de-esser sebelum reverb

Jika track vocal anda proses dengan menggunakan sound effect reverb yang memiliki karakter “bright”, umumnya reverb tersebut akan membuat vocal memiliki sibilant (suara “sss”) yang berlebihan. Pada kondisi demikian, trick yang biasa saya lakukan untuk mengatasinya adalah dengan menempatkan sound effect de-esser sebelum reverb tersebut.

Langkah-langkah dari trick ini adalah sebagai berikut :

  • Langkah pertama : Kirimkan suara track vocal melalui aux send di mixer kedalam plug ins de-esser.

  • Langkah kedua: Tempatkan reverb setelah de-essser dan konfigurasikan 100 % wet.

  • Langkah ketiga: Naik /turunkan level dari aux return yang ada pada mixer untuk menentukan seberapa besar effect reverb akan dicampurkan kedalam suara vocal aslinya (dry signal), konfigurasi ini dimaksudkan agar anda dapat tetap menjaga ketegasan dari suara vocal sambil tetap menggunakan effect reverb yang anda inginkan.


Tips 3 : Menempatkan compressor sebelum reverb

Untuk track – track yang memiliki suara dengan dinamika fluktuatif (misalnya track perkusi, dll), sangatlah sulit untuk menemukan preset dari sound effect plug ins reverb yang sesuai selera. Hal ini terjadi, karena umumnya plug ins reverb akan terpengaruh oleh dinamika dari track tersebut, sehingga gaung yang dihasilkan menjadi tidak konstan.

Jika anda tidak ingin kehilangan dinamika dari sebuah track, namun menginginkan reverb memperdengarkan gaung yang relatif konstan, maka anda dapat mencoba sebuah trick yang biasa saya gunakan yaitu menempatkan sound effect compressor sebelum sound effect reverb tersebut.

Langkah-langkah dari trick ini adalah sebagai berikut :

  • Langkah pertama : Kirimkan suara track melalui sebuah aux send kedalam compressor.

  • Langkah kedua : Konfigurasikan compressor sesuai kebutuhan. Kemudian tempatkan plug ins reverb setelah compressor,

  • Langkah ketiga : Konfigurasikan reverb tersebut 100% wet.

  • Langkah keempat : Naik / turunkan level aux return untuk mengatur balance dari kombinasi reverb dengan suara track aslinya (dry signal).


Tips 4 : Menempatkan delay sebelum chorus

Jika anda memiliki track mono dari synth pad, anda dapat mencoba sebuah trick yang biasa saya gunakan untuk membuat track tersebut menjadi track dengan suara stereo yang lebar dan relatif tebal.

Langkah-langkah dari trick ini adalah sebagai berikut :

  • Langkah pertama : Kirimkan suara track melalui dua buah aux send kedalam plug ins stereo chorus. Namun sebelumnya, tempatkan plug ins delay pada left input dari stereo chorus tersebut.

  • Langkah kedua : Konfigurasikan delay antara 5-30ms. Semakin lambat delay time maka track tersebut akan terdengar semakin lebar.

  • Langkah ketiga : Kirimkan output dari stereo delay melalui stereo aux return yang berada pada mixer.

  • Langkah keempat : Panning kedua aux return tersebut ke kiri dan kanan, kemudian kombinasikan dengan track aslinya (dry signal) yang sebelumnya telah di panning di posisi center.

Konfigurasi dan penggabungan plug ins ini, dapat juga anda lakukan pada track backing vocal maupun electric guitar dengan menggunakan jenis stereo chorus yang sesuai kebutuhannya. Sebagai alternatif konfigurasi untuk track-track tersebut, anda juga dapat menempatkan plug ins equalizer dan limiter sebelum plug ins delay.


Tips 5 : Menempatkan exciter setelah compressor

Beberapa jenis sound effect plug ins compressor dapat membuat suara dari sebuah track terdengar ”kurang tajam”, terutama pada saat anda terpaksa melakukan konfigurasi gain reduction yang cukup tinggi. Untuk dapat mengembalikan ketajaman dari suara track tersebut, anda dapat menggabungkan plug ins exciter dengan sound effect plug ins compressor.

Langkah-langkah untuk melakukan trick ini adalah :

  • Langkah pertama : Tempatkan plug ins compressor pada track yang akan anda proses, kemudian konfigurasikan compressor sesuai kebutuhan

  • Langkah kedua : Tempatkan exciter setelah compressor tersebut.

  • Langkah ketiga : Bandingkan suara dari track asli dengan suara yang telah diberi effect dengan cara mengaktif dan menonaktifkan tombol bypass pada plug ins-plug ins tersebut, kemudian konfigurasikan exciter untuk mengejar ketajaman suara dari track aslinya

Happy mixing,

Andrian Roult

Artikel terkait