Protected by Copyscape Plagiarism Checker

10/20/11

Apple Macintosh VS Windows PC di studio rekaman digital

Sebenarnya posting ini beberapa kali ingin saya tulis, namun beberapa kali pula saya batalkan karena dapat menjadi sebuah issue yang sensitive bagi sebagian orang :), dan bisa saja menjadi trigger yang memicu debat berkepanjangan tentang computer mana yang paling baik untuk digital recording studio, antara Apple Macintosh dengan operating system MacOs-nya dibanding PC IBM compatible dengan operating system Microsoft Windows didalamnya. Namun dikarenakan hal ini merupakan hal yang juga seringkali ditanyakan oleh pengunjung blog melalui email, saya merasa perlu juga untuk mengutarakan pendapat saya seobjektif mungkin mengenai hal tersebut, paling tidak untuk dijadikan wacana pada saat anda menentukan platform studio rekaman digital yang akan anda bangun, tanpa terjebak dengan mitos-mitos yang beredar seputar pemilihan computer digital recording studio.

Pada penulisan posting inipun, saya tidak akan mengetengahkan daftar kelebihan, kekuatan atau keunikan dari masing-masing platform dari A sampai Z. Karena itu akan menjadi panjang dan “debatable”. Saya hanya berfokus kepada beberapa fakta mengenai kedua platform tersebut, yang mungkin dapat menjadi pertimbangan anda sebelum menentukan mana yang akan anda ambil untuk studio rekaman digital anda.

Beberapa fakta ini saya ketegorikan sebagai berikut:


Perbandingan dari segi Performance vs Produktivitas

Pertama, issue bahwa Apple Macintosh lebih cepat dari PC menurut saya adalah mitos :). Bahkan dengan skill “tweaking” yang tepat anda dapat membuat PC anda memiliki performance yang jauh lebih tinggi.

Di “dunia” PC, banyak yang dapat anda lakukan untuk menambah kecepatan. Anda dapat melakukan overclock processor, overclock memory, hype VGA card, menambah atau mengganti kipas dengan kecepatan putaran yang lebih tinggi, mengotak ngatik konfigurasi BIOS, mengkustomisasi operating system, merubah besaran cluster pada hard disk, dll Improvisasi-improvisasi tersebut tidak akan dapat anda lakukan pada apple macintosh.

Namun, ironisnya, permasalahan tweaking performance pada PC ini terkadang malah membuat anda menjadi tidak produktif dari segi karya di bidang musik. Hal ini disebabkan karena anda lebih disibukkan dengan eksperimen dan troubleshoot dari hasil tweaking anda tersebut ketimbang berkonsentrasi pada project yang sedang anda buat. Karena bagaimanapun, diperlukan banyak waktu dan running test untuk membuat hasil tweaking anda benar-benar stabil dan bebas konflik.

Sementara disisi lain, apple macintosh memiliki sistem yang lebih aman dari terjadinya konflik, sehingga waktu anda dapat menjadi lebih produktif. Anda tidak harus berurusan dengan troubleshoot yang mungkin anda sering alami di PC. Anda tidak perlu selalu menjadi detektif yang mencari solusi untuk masalah-masalah seperti yang umumnya dialami para pengguna PC, misalnya : apakah computer mengalami crash karena salah setting BIOS?, apakah masalah driver, apakah jenis PCI slot tidak kompatibel dengan PCI card, ataukah masalah registry? Apakah masalah dari service pack? atau virus?, dll.

Hal tersebut sebenarnya wajar mengingat mayoritas hardware dan operating system di Macintosh dibuat oleh satu produsen, kemudian dirakit oleh perusahaan tersebut dan di ujicoba melalui serangkaian test sebelum akhirnya dikeluarkan di pasaran.

Berdasarkan argumentasi-argumentasi tersebut diatas maka menurut saya Windows PC akan dapat mengalahkan Mac dari segi performance namun Mac dapat mengalahkan PC dari segi produktivitas.


Perbandingan dari segi ekonomis

Walaupun pada saat ini harga dari Apple Macintosh tidak setinggi dulu, namun tetap saja jauh lebih tinggi dibanding PC yang memiliki spesifikasi teknis yang kurang lebih sama. Dan saya rasa, hal ini bukan sesuatu yang bisa didebatkan. PC memang akan mengalahkan Macintosh dari segi ekonomis, bukan hanya berdasarkan harga pembelian awal, namun juga berdasarkan biaya upgrade yang nantinya mungkin saja anda lakukan sesuai perkembangan studio anda.

Di “dunia” Macintosh, anda tidak dapat melakukan sembarang upgrade. Anda tidak akan dapat menemukan motherboard apple, processor, power supply, casing dan part-part lain secara terpisah di pasaran, pada saat anda ingin mengupgrade Mac anda tersebut. Memory, peripherals serta hard drive memang bisa saja di tambah, namun itupun tidak sembarang. Dengan kata lain, jika anda ingin mengupgrade kemampuan macintosh anda, berarti anda harus membeli versi mac yang lebih baru. Technology hardware apple pun seringkali berubah. Beberapa generasi sebelumnya, misalnya, apple mengintegrasikan jenis hard disk dengan teknologi SCSI, namun kemudian meninggalkannya. Mengembangkan monitor dengan ADC connector, kemudian juga meninggalkannya, lalu mengganti teknologi PCIex dengan tidak menyisakan lagi slot PCI sehingga teman saya yang sebelumnya menggunakan UAD-1 card tidak dapat lagi menggunakannya di MacPro yang baru ia beli :).

Sementara pada PC, anda dapat berimprovisasi pada saat membeli atau mengupgrade nya kemudian. Bahkan jika anda membangunnya secara manual (bukan yang telah dipaketkan oleh toko computer) dan menentukan setiap hardware yang anda beli mulai dari pemilihan motherboard, memory, dan lain-lain, anda dapat mengontrol kualitas dari barang-barang yang anda miliki serta menyesuaikannya pada kebutuhan dan kecanggihan studio rekaman digital yang ingin anda bangun sekarang ataupun rencana upgrade studio yang akan anda lakukan nantinya.


Perbandingan dari segi musikalitas

Satu hal yang pasti, Apple Macintosh tidak menghasilkan sound yang lebih baik dari PC Windows, begitu juga kebalikannya. Klaim bahwa computer yang anda gunakan akan menentukan hasil rekaman anda menurut saya, juga merupakan sebuah mitos. Secara logika, sistem operasi yang anda miliki, apapun platformnya, tidak berhubungan sama sekali dengan kualitas sound yang dihasilkan maupun direkam, yang akan berhubungan dengan kualitas sound adalah ADC/DAC soundcard yang anda gunakan. Perhitungan-perhitungan matematis yang dilakukan oleh processor pada saat mengeksekusi transformasi audio pun, hanyalah merupakan pekerjaan yang diperintahkan oleh aplikasi, bukan dikarenakan sebuah fungsi dari processor tersebut. Plugins. softsyth, VSTi, dll tetap akan bekerja sebagaimana yang telah diprogramkan oleh programmernya, terlepas dari platform dimana ia diinstalkan

Dari sisi software digital recording, software-software pada kedua platform ini terbagi atas tiga jenis. Pertama, software digital audio yang hanya berjalan di sistem operasi windows, seperti misalnya Sonar, Sound Forge, Fruity Loops, Adobe Audition dll, Kedua, software digital audio yang hanya berjalan di sistem operasi MacOs seperti Logic, GarageBand, Digital Performer, Soundtrack Pro, dsb. Ketiga, software digital audio yang berjalan di kedua platform (cross platform) seperti Nuendo, Cubase SX, dan ProTools LE. 3rd Party Softsynth, sampler dan plug ins umumnya (walaupun tidak semua) juga berjalan di kedua platform tersebut. Namun, dikarenakan penggunaan software sangat bergantung dengan kebiasaan dan penguasaan teknik dari masing-masing orang, maka saya tidak dapat membandingkannya berdasar group mana yang lebih powerfull. Saya hanya menekankan bahwa jika anda adalah pengguna Nuendo ataupun ProTools, anda tidak akan bermasalah jika anda memutuskan untuk berganti platform, sementara jika anda pengguna software yang hanya mendukung salah satu platform, maka ketika platform tersebut anda rubah, maka itu berarti bahwa anda harus belajar menggunakan software yang baru.

Dari sisi teknis, ada beberapa perbedaan dari cara setup MIDI dan audio devices pada kedua platform tersebut. Sama halnya dengan Windows, MacOs pun (sejak Tiger/OSX 10.4) telah mendukung untuk menjalankan beberapa audio interface sekaligus. Operating system MacOs menyediakan akses kedalam sistem MIDI dan Audio pada bagian Audio/MIDI Utility relative lebih mudah dan lebih detail dibanding direktori Sounds pada control panel di operating system Windows, walaupun pada prakteknya anda jarang menggunakan kedua fitur tersebut pada saat rekaman, mixing ataupun mastering.


Intel Macintosh plus Nova Development’s Parallel Desktop: Sebuah solusi ?

Penggunaan processor Intel pada Macintosh generasi baru merupakan hal yang membuat “persaingan” platform studio rekaman digital ini tidak lagi signifikan, paling tidak dari segi software. Dengan adanya Nova Development Parallels Desktop di Intel Macintosh tersebut., anda dapat menginstallkanoperating system Windows berbarengan dengan operating system MacOs Snow Leopard. Dengan demikian, anda dapat menggunakan semua software digital audio under windows bersamaan dengan software digital audio yang berjalan di platform Mac. Anda dapat menggunakan sonar, sound forge, vegas, acid, dll berbarengan dengan logic studio, digital performer, final cut pro, dll. Hebatnya lagi, sistem operasi Windows (bahkan windows 7) yang diinstalkan di Intel Macintosh sangat stabil dan powerfull, paling tidak jika dibandingkan dengan windows emulator (Wine) yang dimiliki Linux.

Berdasarkan kondisi tersebut, permasalahan software digital audio recording yang digunakan tidak lagi menjadi “bargaining factor” untuk PC berbasis Windows. Satu-satunya hal yang ditawarkan PC windows adalah harga yang lebih ekonomis dan mudah diupgrade.

Namun apapun yang telah saya tulis diatas, hanyalah merupakan deskripsi saya tentang kedua platform yang dapat anda gunakan di studio rekaman digital anda. Pada dasarnya, pemilihan platform tetap ditangan anda. Rule of thumb-nya sebenarnya lebih simple yaitu : Tentukan software digital audio, hardware dan alat instrument yang ingin anda gunakan, kemudian pilih platform yang sesuai, dengan tetap mempertimbangkan budget, kepentingan client, sebesar apa produktivitas anda, dll.

Happy choosing,
Andrian Roult

Artikel terkait