Protected by Copyscape Plagiarism Checker

2/20/10

Perbedaan sound card standar dan sound card untuk digital recording

soundcard untuk digital recording

Komponen paling utama yang merupakan jantung dari sebuah komputer digital recording adalah sebuah sound card. Fungsi utama dari komponen tersebut dapat dibagi atas tiga bagian penting, yaitu sebagai output device bagi digital audio, soft synth dan suara lainnya yang ada di komputer, sebagai interface MIDI, dan sebagai alat perekam suara dari luar kedalam komputer.

Sound card yang digunakan untuk komputer digital recording adalah tipe sound card yang memiliki kemampuan full duplex yang berarti bahwa anda dapat merekam sebuah track audio, sambil mendengarkan track audio lain yang telah direkam sebelumnya. Satu hal lain yang harus diperhatikan pada saat sound card untuk komputer digital recording adalah kemampuan SNR (signal to noise ratio) sound card tersebut. SNR merupakan ukuran kemampuan sound card untuk merekam suara dari luar, tanpa mengikutsertakan suara noise internal yang dimiliki komponen tersebut.

Tidak semua sound card memiliki kemampuan sama pada saat merekam digital audio. Elemen yang menentukan adalah kualitas akurasi ADC / DAC pada saat merekam dan memainkan audio, serta jumlah track yang dapat direkam oleh ADC secara serentak. Dari banyaknya jenis sound card di pasaran, sound card dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu : sound card standar, yang lebih cocok digunakan oleh konsumen umum serta sound card yang menjadi syarat komputer digital recording professional.


Sound card standar

Selain banyaknya sound card yang dijual dengan harga relatif murah seperti Creative Vibra 128 atau Yamaha OPL, pada saat ini hampir setiap PC motherboard memiliki sound card on-board yang telah terintegrasi pada motherboard. Sound card jenis ini termasuk dalam kategori sound card standar , yang didesain untuk meng-handle tugas umum multimedia seperti memainkan CD audio, file MP3, atau game. Meski demikian, sound card jenis inipun dapat merekam dan memainkan digital audio dan MIDI, walaupun dengan banyak keterbatasan.

Secara umum, karakteristik dari sound card standar adalah sebagai berikut:
  • Memiliki dua input (mic dan line-in) serta satu output. Biasanya input dan output ini stereo
  • Memiliki jacks input/output dengan ukuran 1/8 inch. Hal ini berarti komponen tersebut membutuhkan adapter, agar dapat dimasuki jacks ukuran ¼ inch yang menjadi ukuran standar jacks yang terdapat pada kabel alat musik seperti electric guitar, mic, keyboard dan lain-lain
  • Beberapa merk lama consumers sound card tidak dapat melakukan recording dan playback secara serentak. Card seperti ini disebut dengan half-duplex.
  • Memiliki kemampuan ADC/DAC maksimal 16-bit dengan sampling rate 44.1 KHz. (CD quality)
  • ADC/DAC terintegrasi didalam card ataupun chipset di motherboard (untuk consumer sound card jenis on-board)
  • Memiliki driver dengan versi MME atau WDM


Sound card untuk komputer digital recording

Sound card jenis inilah yang menjadi syarat utama untuk membangun sebuah komputer digital recording professional. Secara umum karakteristik professional sound card adalah sebagai berikut:

  • Memiliki multiple input juga output. Pada beberapa merk tertentu, memiliki input /output analog dan digital untuk digunakan oleh ADAT dan digital mixers.
  • Menyediakan jacks input/output berukuran ¼ inch (mono atau TRS), XLR atau RCA. Beberapa merk menyediakan pula digital inputs / outputs seperti S/PDIF dan ADAT.
  • Memiliki kemampuan merekam 16, 20, 22 atau 24-bit, dengan sampling rate mencapai 96 kHz.
  • Memiliki built-in effects processors seperti reverb, delay dan lain-lain. Hal ini dapat meringankan kerja dari processor di komputer.
  • Beberapa merk professional sound cards menyediakan sebuah “breakout box" yang merupakan kotak eksternal tempat ADC dan DAC berada. Dengan sistem ini, converter-converter tersebut akan terjaga dari suara noise yang dihasilkan oleh komponen-komponen yang berada didalam PC, seperti kipas, hard disk, dan sebagainya
  • Memiliki komponen ADC/DAC yang berkualitas tinggi. Hal ini dibutuhkan karena kualitas digital audio hasil rekaman akan sangat bergantung pada kualitas pembuatan konverter tersebut.
  • Memiliki driver yang mendukung ASIO, WDM, dan/atau MME.

Andrian Roult

Artikel terkait